Sekelumit Sketsa Bali





SEKELUMIT SKETSA


BALI

Kumpulan sekitar 160 sketsa mengenai Bali, karya Erland Sibeua. Kumpulan karya ini dibukukan dan akan segera diterbitkan. Inilah buku sketsa ketiga Erland, setelah bukunya yang pertama "Menimba Air Selokan", Pustaka Sutera, 2008, dan yang kedua, "Bandung dalam Hitam Putih", Khazanah Bahari, 2010.

Tentu menarik bila kita memperhatikan karya-karya Erland dalam ke tiga buku tersebut. Erland berhasrat membuat sketsa-sketsa dari kota-kota di Indonesia. Hal ini dicetuskannya dalam pendahuluan buku yang menjelaskan juga sekilas bagaimana prosesnya ia berkarya dan latar belakangnya.

Inilah yang ia tuliskan:

"Kerinduan akan membuat sketsa-sketsa setiap kota atau wilayah di seluruh Indonesia memberikan energi yang kuat untuk menuntaskan sketsa-sketsa di Bali."
"Ada beberapa cara yang saya gunakan dalam membuat sketsa-sketsa saya. Pertama, saya langsung berada di depan objek. Objek itu seperti berdialog langsung dengan saya dan saya menggoreskan pena untuk mencari garis-garis yang sesuai tentu saja dengan cepat. Bila objek berlalu, saya berusaha menggali ingatan akan objek itu. Kedua, bila tidak memungkinkan maka saya akan membuat beberapa foto atas objek itu. Ini bisa terjadi bila lingkungan sekitar objek begitu panas dan tak ada tempat teduh atau teramat ramai hingga untuk duduk sebentar saja pun tidak bisa. Atau, saya mengambil foto dari surat kabar yang menarik hati saya dan kadang-kadang saya menggunakan karya seni lukis. Ketiga, dengan mengingat beberapa hal penting tentang objek. Bila memungkinkan, saya kembali lagi melihat hal-hal yang sama di tempat objek itu terlihat.
Hal yang paling menyenangkan dalam membuat sketsa-sketsa ini adalah suasana santai dan berada di tengah-tengah objek, bercakap-cakap berbagi cerita kehidupan masing-masing. Hal yang paling menyulitkan adalah ketika saya tidak mendapatkan hal-hal yang saya harapkan dan pada saat yang sama suasana menjadi panas sesak. Saya belajar untuk berbesar hati dan membiarkan sketsa tidak diselesaikan.
Terkadang bersama beberapa rekan saya pergi bersama membuat sketsa-sketsa. Saya masih ingat dengan teman-teman, sambil duduk di tangga sebuah pura desa, kami membuat sketsa di pasar burung. Kita bisa saling memberi tanggapan atas sketsa teman dan juga mendapatkan masukan dari teman lain. Saya jadi berangan-angan ada sebuah komunitas lukisan sketsa di setiap kota dengan pertemuan-pertemuan rutin untuk saling berbagi cerita dalam pengalaman membuat dan menikmati sebuah sketsa. Saya sudah bertanya-tanya di kalangan seniman tapi belum menemukannya. Mudah-mudahan ke depan akan ada komunitas seperti ini.
Saya sering bertanya sebenarnya apa sih itu sketsa? Beberapa orang mem-bedakan sketsa dengan lukisan sketsa. Bila sketsa adalah rancangan awal sebuah karya, maka lukisan sketsa merupakan sebuah karya seni yang mengutamakan goresan spontan dan biasanya tidak banyak warna bahkan hanya hitam-putih saja dan yang pasti dikatakan sebagai karya seni yang utuh. Entahlah, buat saya sama saja, saya setuju saja dengan dokumentasi Saudara Mieke Susanto bahwa sketsa merupakan sebuah karya yang memindahkan objek dengan goresan, arsiran, ataupun warna. Tujuannya dapat sebagai rancangan awal kegiatan seni atau dapat juga sebagai sebuah karya yang berdiri sendiri. (Mieke Susanto: Diksi — kumpulan istilah seni rupa, Penerbit Kanisius, 2002, halaman 105). 
Awal mula saya berkenalan dengan sketsa adalah dengan belajar dari istri tercinta, yang berprofesi sebagai pelukis. Buku yang sangat memberi inspirasi adalah buku sketsa karya-karya Henk Ngantung yang saya beli ketika membolak-balik buku-buku bekas di pedagang kaki lima di depan kampus Institut Teknologi Bandung (ITB). Ketika berkenalan dengan Pak T (Tedja Suminar) di kampung seni di Desa Mas Ubud Bali, ia memberikan sebuah katalog kecil berisi sketsa-sketsanya ketika berpameran berdua dengan Ipe Ma’aroef. Dari kejauhan saya melihat beberapa karya dari Liem Keng, seorang pelukis sketsa yang hidup sederhana di Surabaya. Saya sendiri belum menemukan seorang penulis seni yang menulis tentang sejarah tentang sketsa di Indonesia."



Judul buku: SEKELUMIT SKETSA BALI
Penulis: Erland Sibuea
No. ISBN: 978-602-97616-0-3
Ukuran buku: 24 x 21 cm
Jumlah halaman: 361 hal
Harga: Rp 100.000

1 komentar: (+add yours?)

Unknown mengatakan...

Kak tolong ceritakan gambar di atas 🙏🙏

Posting Komentar